Senin, 22 Agustus 2011

Si Pelaku Santai

hasil tes saya dari iseng-iseng mencoba dihttp://www.ipersonic.net/id

Tipe Pelaku Santai adalah orang-orang yang ramah dan bahagia. Mereka menikmati kebersamaan dengan orang lain. Cerdas, pandai bicara, jenaka dan penuh pesona, mereka suka menjadi pusat perhatian. Mereka tidak suka sendiri. Semangat hidup mereka membuat orang lain merasa nyaman ditemani mereka dan membuat mereka cepat mengenal orang lain. Tipe Pelaku Santai menikmati saat-saat terbaik dari tiap kesempatan – banyak orang tipe ini berbakat membuat seluruh hidup mereka bagaikan suatu pesta besar. Kebosanan tidak akan terjadi jika ada mereka karena mereka sangat pandai menghanyutkan orang lain dengan antusiasme, suasana hati riang, dan optimisme mereka. 

Pemikiran abstrak dan filosofis mendalam mengenai arti kehidupan tidak terlalu menarik minat tipe Pelaku Santai. Mereka pragmatis, realistis, dan benar-benar hidup dalam kekinian. Dalam bekerja mereka juga lebih suka jika semuanya sudah siap sehingga mereka bisa menjalankan tekad mereka dengan sebaik-baiknya. Tidak masalah bagi mereka menangani beberapa tugas sekaligus dan mereka justru gemilang di saat genting! Kegiatan dari beragam bidang dengan banyak kontak sosial sangat tepat bagi mereka. Orang juga jarang menemukan mereka berdiam diri saat waktu senggang; karena sifat mereka yang terbuka dan penuh rasa ingin tahu, kebanyakan dari mereka memiliki banyak hobi dan minat. Mereka tidak takut akan hal-hal yang belum mereka ketahui: karena mereka luwes dan kreatif, dengan cepat mereka menyesuaikan diri dengan situasi-situasi baru dan memanfaatkannya dengan baik. Kadang-kadang mereka terlibat konflik dengan peraturan atau hirarki yang ketat, yang langsung membuat mereka merasa terpasung hingga berontak terhadapnya. 

Sebagai teman, tipe Pelaku Santai adalah orang-orang murah hati dan gemar menolong yang sangat mementingkan hubungan harmonis dan suasana yang mendukung. Sikap mudah bergaul mereka membuat mereka memiliki lingkaran besar pertemanan dan mereka suka jika rumah mereka dipenuhi beragam tipe tamu. Dengan senang hati mereka melarutkan diri pada suasana hati dan minat mereka yang spontan ke dalam satu atau dua hal penting saja. Ini membuat mereka kelihatan agak tidak bisa ditebak bagi mereka yang memiliki sifat lebih pendiam. Saat sungguh-sungguh penting, Anda bisa mengandalkan mereka seratus persen. Sebagai pasangan, mereka kreatif, bergerak cepat, dan imajinatif – asalkan pasangan mereka tahu bagaimana membuat mereka terpesona. Mereka nyaris tidak bisa tahan dengan kebosanan atau rutinitas dalam suatu hubungan. Mereka sama sekali tidak menyukai konflik; jika sebuah hubungan jadi membutuhkan terlalu banyak ketahanan atau upaya, mereka cenderung menarik diri dari hubungan tersebut dan mulai mencari pasangan baru. Namun demikian, jika Anda berhasil terus menyalakan rasa ingin tahu mereka dalam jangka panjang dan memberi mereka kejutan dari waktu ke waktu, Anda akan mendapatkan pasangan yang setia dan penuh cinta. 



dari dulu sampee sekarang ga berubah-ubah ya. mesti kebagian tipenya yang nyerempet-nyerempet sama satu ini ._.

Rabu, 17 Agustus 2011

A Relationship, there is a choice and chance, that we often don't realise which one either the choice or the chance.
"Puncak dari cinta manusia kepada pasangannya dinamai oleh Al Quran: Mawaddah. Mawaddah adalah kosongnya jiwa dari segala yang buruk sehingga betapapun buruk yang dicintai, hati tidak pernah melihat keburukannya itu. Betapapun buruk kelakuannya, hati telah kosong dari segala keburukannya sehingga yang buruk pun dilihat sebagai kebaikan. Itulah makna mawaddah dan itulah yang harus diperjuangkan bagi mereka yang menjalin cinta kasih."  (M. Quraish Shihab)
Mencintai dengan Cara yang Sempurna
http://viroevilo.tumblr.com/post/9048619786/kuntawiaji-strangers-again-puncak-dari

Jumat, 12 Agustus 2011

Lebih Peka dari yang Biasa

Sehari ini beragam pertanyaan menggelayut di pikiranku
bukan sesuatu yang sebenarnya aku
tetapi mungkin ada kalanya seseorang terhempas ke dunia penuh rasa
sang peraba mendeteksi jauh lebih peka dari kadar yang biasa
hingga tanpa kamu menyentuh, sudah tersentuhlah dia
tetapi mungkin juga sang pengendali rasa sudah sampai di satu titik
dimana kejenuhan dan kehampaan tepat membidik
sampai tidak dirasa membludak
bergelimpangan bijih-bijih asa merebak
semua tidak lagi terkumpul menyatu
tetapi tidak juga memberi kesegaran untuk diteguk
walau seharusnya yang tau penawarnya adalah sang peracik
tapi yang tampak tak jua memberi arah
terbentuklah rangkaian puzzle tak bekaitan
layaknya runtutan cerita yang belum terangkai
atau bahkan membentuk sudut tapi tak tahu juntrungnya

pertanyaan itu yang tidak memberiku ruang untuk sekedar berhirup setegak
bersyukurlah aku itu semua tidak membuatku mati
yang juga berarti membawa kabar bahwa masih ada sesuatu bernama kesempatan

ya, hanya indra perasaku merasakan lebih peka dari yang biasa
melihat apa yang mataku tidak melihat
mendengar apa yang telingaku tidak dengar
hanya sebuah indra perasa
maka, dia menjerit menghibahkan rasa

andai kata itu adalah manusia
dia berharap bukan hanya dia yang duduk sendiri menikmati kesendirian
tetapi ada dia yang lain yang menawar sejumput kehampaan

Bukankah Kita Rindu (?)

Sekedar memberikan jawaban, tentang arti hari kemerdekaan, saya barusan tau makna yang seharusnya. Mari kita sejenak kembalikan lagi ke kalimat bijak yang menuturkan it all depends on you.
Masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk merayakan kemerdekaan negeri kita. Khususnya Indonesia ya, merdekakanlah lagi bangsa yang pernah bebas ini. Kemerdekaan itu ada di hati kita semua. Maka,
Luapkanlah!

Bukankah kita sudah rindu meraih ikan tanpa menjaringnya
memanen sayur tanpa menanamnya
memakan buahnya tanpa memetiknya
menghirup kesegaran tanpa susah payah
memandang keindahan dimana-mana 
dan menyaksikan keragaman 
sekaligus dengan keramahan
yang tidak kamu dapat di tempat manapun
selain negeri yang orang bilang negeri ini adalah surga.
Bukankah kita rindu akan semua itu?

Rabu, 10 Agustus 2011

Breast Cancer Prevention

Kemarin, saya mendapat undangan dari salah satu dokter pentolan dari Yayasan Mahasiswa Penyayang Anak (Swayanaka) untuk mengikuti seminar tentang Breast Cancer Prevention. Saya iya kan saja karena untuk referensi pengetahuan saya tentang penyakit-penyakit mematikan.
Hari ini tadi, saya memenuhi undangannya. Banyak asupan-asupan pengetahuan baru yang saya tidak ketahui sebelumnya. Dan seminar tadi sedikit banyak memotivasi saya untuk tetap aktif mengikuti kegiatan sosial semacam yang diadakan oleh Swayanaka.
Acara ini sebenarnya merupakan acara yang diadakan oleh Komunikasi UK. Petra sebagai rangkaian acara yang diberi nama Microwave. Kurang dijelaskan juga apa itu acaranya. Anyway, it's okay, karena yang lebih saya tujukan memang ke seminarnya kok.

Bermula dari sambutan dari salah satu perwakilan dari RS. Onkologi bernama Bapak Boediono yang menyertakan penjelasan sekilas tentang awal mula RS. Onkologi dibangun.
Rumah Sakit Onkologi Surabaya merupakan rumah sakit yang ditujukan untuk penderita kanker yang beragam macamnya. Merupakan rumah sakit kanker swasta pertama yang ada di Indonesia. Dan memiliki fasilitas yang   bisa terbilang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tentang kedokteran sehingga memudahkan pengobatan para penderita.
Awal mulanya rumah sakit ini berdiri berupa semacam rumah klinik onkologi yang terletak di jalan Bawean Surabaya pada tahun 1995 atas prakarsa dr. Ario Djatmiko, dr. Estiningtyas, dr. Alia Wahyuna dan dr. Ario Djatmoko. Semakin bertambahnya tahun, rumah klinik ini mengalami perkembangan yang kemudian pada tahun 2006, didirikan sebuah Rumah Sakit Onkologi Surabaya yang terletak di Araya Galaxy Bumi Permai.

Kemudian si MC menyebutkan kalo akan ada penampilan dari Bayu Risa. Penyanyi yang terkenal dengan singlenya, Percaya.
Pertanyaan yang saat itu ada di pikiran, kenapa kudu ada penyanyi tampil di dalem rumah sakit coba? Eh tapi usut punya usut, ternyata single andalan si penyanyi itu memang terinspirasi dari para penderita kanker dan dia bikin lagu itu buat mereka juga. Waktu Bayu Risa sudah maju ke depan, dia cerita tentang sebagian waktunya yang dia dedikasikan untuk kegiatan sosial yang bergerak di bidang kanker dan juga pengalaman dia tentang hidupnya yang pernah hampir divonis lumpuh seumur hidup. Sempat bengong juga sih denger ceritanya.
Jujur, saya sendiri masih belum tau lagunya gimana waktu mereka cuma bilang, single Percaya. Sempat diceritakan juga kalo lagu itu beberapa minggu ini mencapai puncak tangga lagu di hampir semua radio terkemuka di Indonesia, tapi ya tetep aja aku gak tau karena memang saya belum liat Bayu Risa sebelumnya (walau namanya terdengar familiar). Jadi, maklum dong.
Tapi, waktu lagunya mulai dinyanyiin, bahkan waktu masih intro, aku langsung ngerti. Oooh, ini lagu judulnya percaya toh! Langsung ikut nyanyi hehe walau dikit mbatin :
"gila juga acara yang bukan terbilang besar gini ndatengin penyanyi yang notabene sudah punya nama di kancah nasional." (jadi, ini pertanyaannya, ini penyanyinya yang hebat atau yang ngadain acara yang hebat yak? well, sepertinya dua-duanya sama hebatnya kok. sama-sama berjiwa sosial :p)

sedikit selingan, boleh dilihat ini video singlenya mas Bayu Risa yang terinspirasi dari penderita kanker
Selepas sedikit selingan hiburan tadi, baru dimulailah inti dari acara, yaitu penjelasan tentang Breast Cancer yang dibawakan oleh dr. Sundari.
Penjelasan berawal dari survey penderita kanker yang semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. Sampai hari ini, kanker merupakan penyakit pembunuh kedua di Indonesia. Dan seminar ini merupakan salah satu upaya pencegahan bertambahnya angka penderita tersebut.
Awalnya merupakan sebuah tumor. Tumor sendiri merupakan benjolan abnormal yang terdapat di seluruh organ kita. Tumor kita klasifikasikan menjadi dua bagian yakni jinak dan ganas. Jadi, tahi lalat, jerawat, bisul, memar itu bisa kita sebut sebagai tumor jinak. Sedangkan yang mengalami keberlanjutan berupa infeksi yang kemudian meyebar di organ lain, merupakan tumor ganas atau yang biasa kita sebut dengan kanker.

Kanker, nama itu diambil dari nama salah satu zodiak yang berlambang kepiting. Mengapa?
Karena, kanker itu sendiri sebenarnya tidak membahayakan dirinya sendiri melainkan "mencapit" organ-organ laun di sekitarnya. Tumbuhnya tidak terkendali dan menyerang jaringan biologis di sekitarnya melalui aliran darah.
Sampai saat ini, penderita kanker payudara kebanyakan terdapat pada kaum hawa. Walau begitu, bukan berarti juga kaum adam bisa bebas dari kemungkinan. Kemungkinan itu masih ada. Tinggal bagaimana kita mencegahnya.
Alangkah baiknya sebelum mencegah, kita mengetahui dulu apa yang menjadi penyebab dari kanker.
Kebanyakan, penderita kanker memiliki riwayat keluarga (yang masih memiliki hubungan darah) penderita kanker. Jadi bisa dari orang tua, kakek atau nenek, dan seterusnya. Jadi lebih waspadalah jika memang Anda terdapat dalam keluarga yang memiliki riwayat seperti itu. Waspada lho ya, ingat, waspada. Kita ga perlu takut kok. Karena memang itu semua bisa dicegah.
"Kanker memiliki kemungkinan pencegahan (seratus persen!) kalau ada pendeteksian dini." (dr. Sundari)
 Tuh kan! So, buat apa takut kan ;)
Nah, sudah kejawab tuh salah satu pencegahan utama kanker payudara, yaitu dengan mendeteksinya sedari dini. Caranya?
Khusus untuk yang cewek, 5-7 hari setelah menstruasi, merupakan saat yang tepat untuk mendeteksinya karena hormon tidak akan menyamarkannya. Payudara kiri, akan dideteksi dengan tangan kanan kita.

  • Angkat tangan sebelah kiri
  • Kemudian lakukan deteksi secara vertikal (meraba naik turun)
  • Kedua, lakukan deteksi secara memutar
  • Ketiga, lakukan deteksi secara memusat (dari luar ke dalam mengarah ke puting)
  • Lakukan beberapa kali
  • Lakukan juga pada sebelah kanan (deteksi dengan tangan kiri)
Setelah dilakukan, apabila ada benjolan, sekecil apapun entah itu sebiji kacang ijo, sebiji jagung, atau bahkan ukurannya sekelereng, yang kudu dilakuin adalah, tetap tenang dan kemudian, segera lakukan pemeriksaan. Karena kemungkinan besar itu tumor dan jika dibiarkan akan berbahaya nantinya. Entah itu bisa terus membesar ataupun menimbulkan infeksi yang jika menjalar ke organ lain akan menjadi tumor yang ganas atau kanker.
Selain itu, kanker juga bisa dicegah dengan memulai gaya hidup yang sehat dengan rutin memakan buah dan sayuran yang mengandung antioksidan dan kurangi penggunaan bahan kimia.

Overall, seminar tadi memacu motivasi saya, bahwa masih banyak di luar sana orang-orang yang butuh uluran tangan kita. Bantuan psikologis akan sangat berharga karena memang support yang mereka butuhkan. Khususnya anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa kita nantinya. Dan saat yang tepat untuk melakukannya adalah dimulai dari sekarang, saat dimana kamu masih muda (kalaupun sudah gak muda lagi, gak ada kata terlambat kok). Karena saat ini adalah saat dimana kalian bisa dengan leluasa membentangkan sayap selebar mungkin. Lalu, terbanglah sebebas mungkin.

Minggu, 07 Agustus 2011

SEK part 2 : Sebuah Proses untuk Idealisme Tumbuh

Sebentar lagi, hari ulang tahun kemerdekaan negaraku, Indonesia. Dan hari itu, lagi-lagi bebarengan dengan bulan penuh berkah, Bulan Suci Ramadhan. Dimana seluruh umat muslim diwajibkan untuk berpuasa.
Di desaku, aku tidak pernah absen untuk mengikuti lomba-lomba yang di adakan oleh kakak-kakak karang taruna. Sikap ambisius yang masih sewajarnya, sedikit banyak tertanam dalam jiwaku. Jadi, sudah pasti aku ingin memenangkan setiap lomba yang aku ikuti. Tapi itu dulu, sewaktu aku masih kecil.
Beranjak dewasa, aku pun tetap tidak pernah absen mengikuti tradisi lomba yang ada. Bukan hanya sebagai peserta lomba, tapi juga sebagai relawan yang mengabdi untuk bangsa sebagai penerus tradisi dengan mengonsep dan tetap mengadakan lomba itu. Tapi kali ini, yang tercamkan dalam benakku bukan lagi ambisi meraih kemenangan, tapi bagaimana agar perlombaan itu meriah dan setiap kepala turut berpartisipasi memeriahkan event tahunan tersebut. Karena sebenarnya yang diajarkan oleh leluhur kita dengan menurunkan tradisi seperti itu adalah satu, nilai kebersamaan.
Namun, dua tahun ini, tradisi meriah yang aku tunggu-tunggu itu tidaklah lagi dijalankan. "Belum diadakan lagi,  masih bertepatan dengan Bulan Ramadhan." kata Bapak Ketua RTku pada saat aku menanyakan penyelenggaraan perlombaan. Aku sedih dan kemudian timbul pertanyaan,
"Apa mengenang Hari Kemerdekaan itu hanya dengan mengadakan lomba-lomba? Lantas kalau begitu, setelah kejadian seperti ini, yang harinya bebarengan dengan Bulan Suci Ramadhan, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tak ada artinya lagi bagi Rakyat Indonesia?
Tidak, jangan sampai itu terjadi!"

Memiliki idealisme seperti ini, menghargai negaraku sendiri, butuh sebuah proses. Tidak dari kecil aku bisa tiba-tiba tersulap menjadi seperti ini. Tabu kah aku berbicara seperti ini?
Tapi tenang, I'm not that rigid kok. Aku memang idealis, tapi idealis yang demokratis. Aku diajarkan oleh ibuku untuk tidak lagi menumbuhkan sikap egoisku.
"Cukup, ini Indonesia adhit." kata beliau.
Mandi pagi tadi, entah mengapa, aku mengingat-ingat proses tumbuhnya jiwa nasionalisme dalam diriku. Bukan begitu saja tertanam, tapi melalui banyak sekali proses. Dan tanpa sadar, sering aku memutuskan suatu hal, sering pula aku menyadari bahwa segala sesuatunya menakdirkan aku untuk lebih menghargai negeriku.

Biarkan aku menguraikannya perlahan-lahan. Karena aku sudah berjalan sejauh ini, dan susah untuk mengingatnya satu per satu.

Sebenarnya, jiwa ini bisa lebih leluasa mengembangkan sayapnya ketika aku telah duduk di bangku kuliah. Jadi, banyak hal yang lebih aku eksplor saat menginjak bangku kuliah ini. Walau sebenarnya ada pupuk-pupuk yang sudah ikut ditanamkan saat aku ikut seleksi program pertukaran pelajar semasa SMA. Meski tidak lolos, tapi ada nilai-nilai penting yang tertanam dan membekas sampai saat ini bahwa,
Budaya Indonesia itu ga terhitung banyaknya kalau kamu tahu. Dan sebagai orang Indonesia, apa yang akan kamu lakukan untuk mengabdi kepada bangsa ini kalau budayanya saja kamu belum mengenalinya.


Disamping itu, aku mengikuti ekskul paskibra saat SMA. Saat menginjak kelas 1, aku masuk ekskul itu untuk alasan yang bahkan aku sendiri tidak mengetahuinya. Aku bela-belain waktu itu mencari tanda tangan-tanda tangan senior dari yang mukanya manis sampai yang asem. Dan kebanyakan dari mereka adalah orang yang tadinya mengospekku saat tiga hari pertama masuk sekolah. Itupun aku trabas dengan mengabaikan rasa takut dan sungkan. 
Saat aku ditanya, "Apa motivasi kamu ikut paski adith?" 
Tak ada jawaban tetap yang aku beri antara satu senior dengan senior yang lain. Hanya saja, saat menjawab aku mengerutkan kening, mata berkaca-kaca dan nada yang berapi-api sebagai tanda aku bersungguh-sungguh mengikutinya. Padahal kalo orang jawa bilang itu, neges (sok-sokan).
Begitu juga saat aku menginjak bangku kelas 2, aku masih dengan setia mengikuti ekskul itu walau banyak cemoohan kanan dan kiri. Karena saat itu ekskul paski identik sekali dengan bentak-bentakan untuk melatih mental. Tapi bentakan-bentakan itu bukan tanpa alasan. Supaya kami lebih bersungguh-sungguh berlatih dan berkoordinasi karena pbb bukan sendiri. Namanya aja pelatihan baris-berbaris. Kan sudah diajari di sekolah bahwa pengulangan kata baris-berbaris mengartikan individu yang lebih dari satu.
Saat itu, aku mengikuti beberapa lomba. Yang paling membekas adalah saat perlombaan yang diadakan PPI (Purna Paskibra Indonesia), yang diadakan dua tahun sekali.
Momen itu benar-benar mengenalkanku pada tempat-tempat bersejarah yang ada di Surabaya melalui lomba Jelajah Kota. Kok kebetulan sekali aku yang waktu itu ditunjuk senior untuk mengikuti lomba jelajah kota mengendarai sepeda mengelilingi surabaya, bukan lomba PBBnya. Dan aku sangat bersyukur akan hal itu. Aku suka sekali menjelajah!
Sampai kemudian, aku lulus SMA dan memutuskan untuk meneruskan takdirku di jurusan Arsitektur ITS.
Di situ, aku mulai mengerti, mengikuti eksul paskibra, adalah salah satu hormatku pada negaraku dan pusakanya, bendera merah putih.

Lantas, apa hubungannya dengan dunia perkuliahanku? 
Karena arsitektur berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, dan arsitektur dekat, di sekitar kita. Arsitektur memaknai sesuatu yang mungkin terkadang orang lain menganggap itu tidak bermakna apa-apa. Dan mengenali filosofi dan sejarah, langkah yang pertama kulakukan untuk membuat sesuatu yang lebih dari sekedar bermakna. Dari situ, aku lebih menghargai segala sesuatunya.
Terlebih, hidupku.

*****

Jumat, 05 Agustus 2011

Pascual, Saksi Bisu Masa (ke-alay-an) SMP

Bulan Ramadhan, disertai dengan libur panjang adalah saat yang tepat untuk melakukan ritual REUNION!
yak! me, no exception.
Bermula dari Mayank, teman saya dari TK sampek sekarang, mengajak saya untuk berbuka bersama. Walau, well, saya masih belum puasa sampai saat ini.
Dan sebenarnya kalau ada saya dan Mayank, pasti ada Sharon! Berhubung dia kuliah di Belanda, jadi liburan kemarin-kemarin saya belum bisa jumpa kangen sama dia. Tapi akhirnya, hari ini ketemu juga!
Diawali dengan berbincang-bincang di Plaza Tunjungan, sharing pengalaman dan segala macamnya setelah sekian lama gak ketemu itu, di saat Meh (panggilan beken Mayank :p) cerita kalo dia baru saja bertemu Cipo (panggilan beken Puput) yang notabene juga sahabat saya semasa SMP. Kok ya tiba-tiba terbesit pikiran, "ayo ke rumah Cipo yuk!" Dan malam kami pun berujung di sana.
Seperti teman yang lama tidak bertemu pada umumnya, kami sharing banyak hal dari cerita kuliah sampai nostalgia semasa SMP. Dan apa? saya teringat Pascual! Apa itu?
Begini ceritanya :

Semasa SMP, entah apa ya, mungkin kami yang masih pada masa abg labil saat itu (lho, sekarang?) membuat sebuah ya mungkin lebih pantas disebut kelompok pertemanan (daripada sebuah genk). Dan kami menamakannya RIP (Rest In Peace) Lumut (Lucu dan Imut) Community Underground. Buset dah namanya panjang benerr! (._.") (Demi apa deh masa SMP saya bisa seperti itu hahaha).
Saat kami kelas 2 SMP kelompok itu terbentuk.  Filosofi nama, (menghela nafas) entah darimana. Tidak pernah tertuliskan secara spesifik tanggal berapa kami bisa kompak bertujuh bersama-sama mengarungi luas samudra, berenang ketepian, bersakit-sakit bersama, bersenang-senang kemudian bersama, berandal bersama, semua bersama deh.

Anggotanya terdiri atas :

  • Alifia Nurrizky Virrayani (Joe)
  • Sharon Dyah Marlisa (Sharon)
  • Putri Bagaurwati (Cipo)
  • Vanilla Erdha Andini (Pamke)
  • Sabrina Husni Bahasuan (Shabi/Onta)
  • Indriana Rachmadewi Rahim (Njex)
  • Firta Permanasari (Penge)

Kemudian kami pun menuliskan segala macam curhatan kami ke dalam sebuah diary, yang kami namakan Pascual.
Ternyata, Pascual ada di Cipo. Saya pun membacanya lagi. Setiap lembar yang saya buka, membuat saya flashback ke masa paling gila yang pernah ada! Setiap tulisannya mencerminkan kejujuran, persahabatan dan ke-alay-an yang melebur menjadi satu. Saya juga membacakan beberapa kalimat di buku itu yang selalu mengundang rasa geli dan jijik dengan tulisan besar kecilnya juga "ekstra x" nya (karena ternyata kami semua memang pernah alay), dan tentunya kerinduan akan masa itu.
Gak ada foto-foto waktu ketemu rasanya bakal kurang sreg gimanaa gitu. Kami juga gitu! Makanya, ujung-ujungnya ya so pastilah foto-foto lagiiii hahaha
Bersama Pascual! (satu dari sekian banyaknya jepretan)
Dan kami pun berencana mengadakan reuni RIP + Meh next week!
Wait for our story next yaa! :D

Suatu Edisi Kehidupan

AKU, makhluk Tuhan, terlahir dengan sempurna sebagai manusia.
 
Sejak sebelum terbentuknya wujudku sebagai embrio, sudah tertulis di catatan Tuhan, kamu akan terlahir sebagai seseorang di (suatu) tempat (bernama) dari sepasang individu (bernama). Takdir, tidak akan Kami beritahukan sekarang. Semua akan menjadi misteri (indah) yang nantinya akan kamu ketahui. Supaya kamu senantiasa bersujud (kepada-Ku). Lantas? Sudah, tempuh saja. Ingat, kamu sudah berucap (syahadat) kepada-Ku!

AKU, pertama kali membukakan mataku di tempat fana ini, dengan tangisan suci.

Hingga kini, aku menjadi seorang yang mengeksplor siapa aku sebenarnya dan untuk apa aku dilahirkan. Aku lupa, dengan apa yang aku janjikan ke Tuhan.
Di sini, terlalu banyak godaan. Terlalu banyak kemunafikan di balik keluguan. Hingga cermin di dalam setiap individu, yang seharusnya merefleksikan, tertutup abu-abu, segalanya campur aduk jadi satu. Benar-benar tersamarkan yang benar dan salah, yang baik dan jahat, yang indah dan buruk, bahkan, yang kekal dan sementara.......

Perjalanan yang sementara ini, mungkin terasa sebentar. Sampai saat aku beringat mundur, menghitung kesalahan, dan sudah seberapa banyak dosa yang aku perbuat untuk dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Iya! Perjalanan ini sudah terlalu panjang rupanya.

Jagadhita, namaku. Ibuku, memberi nama (yang menurutku indah) sambil berdoa agar nantinya aku dapat memberi kesejahteraan untuk dunia dengan segala yang kumiliki. Diriku, keluargaku, desaku, Indonesiaku. Lugu, idealis dan berjiwa nasionalisme tinggi. Tidak rela apa yang menjadi milikku, diinjak-injak orang lain. Milikku, harga diriku. Yang tidak ikut memiliki, ya sudah, kalian tidak berhak menginjak-injak harga diriku. Apalagi di jaman sekarang. Bahkan yang ikut memiliki pun, kadang suka tidak menghargai apa yang sudah menjadi miliknya. Aku suka benci melihatnya.

Hidupku cukup memberiku pelajaran betapa berharganya milikku. Bukannya hidupku susah dan merana, BUKAAN! Aku hidup dari keluarga yang (alhamdulillah) serba berkecukupan. Hanya saja, aku berusaha selalu menyadari bahwa inilah hidupku, aku yang menjalani, aku yang memiliki dan aku menyukuri. Sekarang tinggal, apa yang aku nantinya lakukan untuk mereka yang sudah menopang hidupku sampai pada saat ini. Mereka? Siapa?

Luas, sangat luas! Pahlawan-pahlawanku. Siapa? Ya itu tadi, yang aku miliki hingga saat ini.

*****

Rabu, 03 Agustus 2011

RISOL RISOL :D

Hari ini, hari ketiga puasa, saya tetep belum puasa juga.
"emanee" mengutip kata sahabat, Andri, barusan.
Tapi dari sekelumit kata itu aku jadi kepikiran lho. iya yaa, eman banget jatah puasaku di bulan Ramadhan berkuraang. padahal bulan ini bulan yang 'bonusnya banyaaak' aaaaaaaa :(

Anyway, apa boleh buat, sudah takdir saya jadi cewek. Terima ajalaah haha
ohya, aku hari ini bikin camilan RISOL di rumaah!
bagi-bagi cerita nih, risolnya isi daging asap, mayones keju. hmm nyam nyamm! :9

ngilerr? ngilerr? :p
tenang dulu tenaang! by-the-way, aku buka orderan kok buat risol krispy krenyess krenyess ini hehe
ada beberapa pilihan:
  • Beef Cheese Mayonaise
  • Tuna Jagung Mayonaise
  • Chicken Mushroom

per lusinnya, Rp 25.000,00
order, tinggal email ke viroevilo@windowslive.com or contact 081331351331, yeah!

Selasa, 02 Agustus 2011

i'm back! setelah sekian lama ga coret-coret di sini.
hari ini hari kedua Ramadhan. dan saya belum merasakan puasa sama sekali di 2 hari awal ini.
biasaaa, perempuaan.
dan hari ini saya baru merampungkan sebuah novel yang men-campur-aduk-kan sejarah dengan fiksi.
The Jacatra Secret!
Tentang konspirasi Kaum Barat seperti Freemasonry yang berambisi untuk menguasai dunia. tak terkecuali Indonesia, Negara yang kaya akan sumber daya alamnya. sebenernya yang perlu ditekankan disini, mereka, (negara-negara barat) tidak akan ada apanya tanpa sumber daya yang mereka 'rampok' dari negeri kita tercinta ini.
Buku ini sedikit banyak menyadarkan bahwa, dunia ini ga sesimpel seperti yang saya bayangkan. Makanya, kenapa musti ada nabi yang ditunjuk oleh Allah untuk menuntun kita ke jalan yang benar, kenapa musti ada Kitab dan ayat-ayatnya yang luar biasa terkandung di dalamnya yang sengaja diciptakan untuk menjadi pedoman hidup manusia? karena memang di balik yang kita tau, even di sekitar kita, setan itu banyak bertebaran kayak debu, dimana mana ada.
Buku ini juga menyadarkan, betapa sebenarnya Indonesia itu negara yang sangat kaya! apa sih yang ga ada di Indonesia? sumber daya alam, sebagai NEGARA MARITIM TERLUAS dan dengan TERUMBU KARANG TERLUAS DI DUNIA, Indonesia punya laut yang luas dengan seisinya yang indahnya tiada tara. sebagai NEGARA KEPULAUAN TERBESAR, Indonesia punya pulau-pulau dari yang terbesar di dunia, sampe (mungkin) yang terkecil ada! yang ga bisa lagi dihitung pake jari-jari seisi orang di kampusku (woo lebaay) tapi kenyataan bung!
Gak sampek situ aja, sebagai NEGARA dengan GUNUNG-GUNUNG BERAPI TERAKTIF, Indonesia punya gunung-gunung aktif yang melimpah yang berdampak pada tanah kita yang subur. coba deh, tumbuhin tanaman apa aja bisssaaa. bahkan kata om-om koes plus, 'orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman'. bener tuh benerrr!
Indonesia merupakan negara tropis yang kebagian mataharinya secara adil. Sehingga mempunyai kenikmatan FLORA dan FAUNA TERBANYAK dan TERLANGKA DI DUNIA. Itu baru sumber daya alamnya, belum lagi nilai-nilai kebudayaan yang sangat beragam, nilai sosial dan sebagainya dari rakyat-rakyatnya. Dan maaasih banyak lagi. udah deh udah deh, kalo disebutin satu-satu bisa sakit perut ntar.
Oleh karena kekayaan yang sebegitu melimpahnya, tak jarang negara-negara lain iri kepada negara kita. dan terjadilah penjajahan. Karena buku itu, jiwa nasionalisme saya jadi meledak-ledak nih, gak rela negara sendiri dijajah mentah-mentah sama orang-orang barat.
Percaya atau tidak, saat ini, Indonesia memang belum terbebas dari yang namanya penjajahan. Kalo dulu, Indonesia dijajah terang-terangan, sekarang, mungkin status kita memang merdeka, namun sepertinya itu hanya sekedar status belaka.
Bukan main-main, coba dilogika, seharusnya dengan sumber daya yang sebegini melimpahnya, kita bisa tidak menggantungkan nasib kepada Amerika. Harusnya, mereka yang bergantung kepada kita, karena sebagian besar sumber daya yang mereka ambil adalah dari Indonesia. Tapi mengapa sekarang keadaan bisa berbalik? Bahkan di buku ini juga diceritakan sejarahnya.
Bung Karno, presiden pertama kita, mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi dan wibawa yang ta tergantikan. Saat Indonesia masih dipegang oleh kepemimpinanya, segala macam tawaran perusahaan-perusahaan asing yang ingin berdiri di tanah air beta, yang sekiranya merugikan, akan ditolak mentah-mentah olehnya. Dan Amerika yang saat itu paling gencar, geram. Mereka tidak menyangka Soekarno selicin itu dan susah mencari celah. Sampai pada akhirnya mereka melakukan konspirasi, dengan menjatuhkan kedudukan Soekarno dari kursi kepresidenan dan mengganti dengan Soeharto yang notabene 'pelayan' mereka.
Saat masa kepemimpinan Presiden Soeharto yang katanya 'bapak pembangunan' itu, banyak tawaran dari Amerika yang merugikan Indonesia dan rakyatnya (kecuali para penguasa pada saat itu), sehingga satu per satu tanah Indonesia diduduki oleh perusahaan-perusahaan milik asing yang mengambil keuntungan sumber daya yang ada di Indonesia. Hingga saat ini. Miris bangetlah pokoknya. Gak tahan kudu nangis.
Kita, sebagai generasi muda, harus memiliki misi untuk memerdekakan kembali bangsa kita!
Jadi inget, tempo hari yang lalu, waktu liat timnas Indonesia main lawan Turkmenistan, kan waktu awal-awal sebelum pertandingan, lagu kebangsaan dikumandangkan tuh, gak tau kenapa terharu banget dengerin liriknya.
Lirik di lagi Indonesia Raya, seharusnya ga sekedar dihafal, tapi diresapi, tanamkan jiwa nasionalisme yang dalam, kita juga turut memiliki bangsa ini. Kalo kita sudah punya rasa cinta dan saling memiliki, kita akan turut menjaganya, dan kita ga akan rela negara kita diinjak-injak oleh bangsa lain. Ayo kita turut memiliki bangsa ini, ayo bangun lagi negara ini! Kita sebenernya bisa kok :)
(nih, aku selipin lagu dan lirik Indonesia Raya, ayo ayo diresapi :O)


http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s

INDONESIA RAYA[6]
I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Bangsa dan tanah airku,
Indonesia kebangsaanku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.


Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.


Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.


S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.